Walaupun marah itu manusiawi, tetapi didalam Al-Quran dan Al Hadits, sebagai orang yang beriman kita diperintahkan untuk bisa menahan diri waktu kita sedang marah. Seperti diuraikan dalam firman Allah swt dalam surat Ali Imron ayat 134 :
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”.
Juga dikuatkan dalam sabda Rasulullah saw melalui sohabat Abu Huroiroh :
sesungguhnya Rajul berkata pada Rasulullah SAW, berilah saya nasehat. Rasulullah bersabda “Janganlah engkau marah”
Rasulullah mengulang-ulang pada ucapannya. (HR. Bukhari)
Dalam suatu hadits juga diceritakan bahwa ketika orang sedang marah itu tandanya dia telah jatuh ke dalam godaan iblis. Itu sebabnya ketika orang sedang dilanda amarah, disarankan supaya berwudhu atau membasuh wajahnya dengan air.
Bertengkar dengan pasangan bisa jadi hal yang tak terhindarkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana agar pertengkaran tak terus berlanjut? Ini tipsnya.
1. Ketika pasangan marah: diam sebentar. Memang kedengarannya tidak mudah. Makanya coba ambil nafas dalam-dalam. Lalu pikirkan kenapa pasangan bisa marah, situasi apa yang membuatnya geram. Apa yang dilakukan itu niscaya berpengaruh pada apa yang akan Anda katakan pada pasangan. Emosi Anda sudah lebih terkontrol.
2. Saat kita yang marah atau jengkel dengan pasangan, sebelum dia tahu kita marah, berdiam diri dulu sesaat. Pikirkan lagi apakah kemarahan itu layak untuk diperdebatkan atau sebaiknya dilupakan saja.
3. Cobalah melakukan beberapa hal ini, berempati, memeluk, tersenyum, dan lakukan hal-hal yang menyenangkan jika pasangan tengah marah. Namun jika Anda yang marah, ingatlah hal-hal yang membuat Anda jatuh cinta pada pasangan. Biasanya hal ini bisa meredam amarah kita.
4. Setelah Anda dan pasangan tak lagi emosi, mengobrol lah dengan tenang. Putuskan apakah pertengkaran atau amarah yang terjadi memang perlu dibahas atau tidak. O ya, sebaiknya diskusi tersebut terjadi dalam keadaan benar-benar santai. Kata-kata yang dilontarkan jangan lagi bernada tinggi. Cobalah saling memahami perasaan satu sama lain.
6. Dengan melakukan langkah-langkah di atas, mudah-mudahan bisa mengurangi Anda dan pasangan saling bermarahan. Sayang sekali soalnya jika kita terlalu sering mengumbar emosi.
Banyak hikmah yang kita dapat dari menahan emosi kita.
1. Mungkin ada hikmah dari yang membuat kita emosi.
Didalam surat Al-Baqoroh ayat 216 diterangkan
“Boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal ia sangat baik untukmu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kalian tidak mengetahui”
Dari ayat ini kita bisa ambil hikmah dari sesuatu yang membuat kita emosi bukan berarti buruk untuk kita mungkin sesuatu yang baik untuk kita, jadi jangan marah dulu renungkan masalah yang sedang menimpa kita.
Atau malah marah kita hanya untuk menutupi kekurangan kita.
2. Tidak ada penghalang antara doa kita dan Allah.
Nah, kalau yang membuat emosi kita itu sifatnya penganiayaan, kita juga nggak perlu emosi, karena dengan bersabar terhadap penaniayaan ada sesuatu yang sangat hebat, yaitu doa orang yang dianiaya wajib dikabulkan oleh Allah SWT.
“Takutlah kamu pada doanya orang yang dianiaya, maka sesungguhnya doanya orang yang dianiaya tidak ada penghalang antara doa dan Allah”
(HR. Tirmidzi)
3. Akan menjadi orang terkuat.
Didalam hadis rasulullah bersabda :
“Orang yang kuat bukanlah orang yang hebat dalam bertengkar, sesungguhnya orang yang kuat adalah orang yang bisa menahan emosi ketika harus marah” (HR. Bukhari)
Bukti orang yang emosi lemah dibuktikan oleh Muhammad Ali dengan julukan si mulut besar, setiap akan melakukan pertandingan dia selalu melakukan psi-war ke lawan mainnya, tujuannya supaya lawannya terpancing emosinya saat bertanding, kalau emosinya sudah terpancing mainnya tidak bisa konsentrasi jadilah Muhammad Ali sebagai pemenang dalam pertandingan itu.
Imbalan yang akan diterima disisi Allah :
1. Allah akan memasukkan kedalam Surga.
Dalam surat Ali Imran 133-134
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
2. Menjadi pemimpin ahli Surga.
“Barang siapa yang dapat menahan marah ketika dia harus marah maka Allah akan memanggilnya bersama para pemimpin mahluk sehingga dia disuruh memilih bidadari yang dia mau” (HR. Tirmidzi)
Cara mencegah amarah :
1. Berwudhu
“Sesungguhnya marah-marah dari Setan, dan sesungguhnya setan diciptakan dari api, dan sesungguhnya api dimatikan dengan air. Maka ketika salah satu kalian marah-marah maka hendaklah berwudhu” (HR. Abu Dawud)
2. Rubah posisi
Ketika salah satu kalian marah dalam keadaan berdiri maka hendaklah duduk, maka hilang marah-marahnya. Dan jika tidak hilang maka hendaklah berbaring”. (HR. Abu dawud)
3. Redam ego.
Orang marah biasanya karena ego-nya naik, cobalah untuk merendahkan ego-nya serendah2nya, insya Allah emosi kita bisa terkendali.
...semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar